Ogan Ilir – Anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir Basri M Zahri meradang akhir-akhir ini pengguna kendaraan sepada motor dan Becak Motor (Bentor) mengeluhkan lambannya pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pengisian jenis Pertalite di Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Selasa, (04/03/2023).
Untuk mengisi BBM membutuhkan waktu yang lama, sehingga menyebabkan antrian sepada motor dan Bentor cukup panjang, bahkan mengular hingga ke jalan raya.
Iwan, warga Tanjung Raja, mengaku pelayanan pengisian BBM jenis Pretalite di SPBU tersebut memakan waktu 45 menit untuk satu sepeda motor dan Bentor.
“Kejadian seperti ini, bukan hari ini saja, melainkan hampir setiap hari sejak Pemerintah Pusat menaikkan harga BBM jenis Pertalite ini,” kata Iwan.
Menurutnya, kenaikan harga BBM ini besar sekali dampaknya untuk masyarakat, khususnya bagi dia yang mencari nafkah dengan membawa Bentor.
“Sudah mahal, mendapatkannya pun susah. Apalagi daerah Tanjung Raja atau Kecamatan Tanjung Raja ini, hanya ada satu SPBU. Kalau gini terus, pendapatan Bentor kita tak capai target,”tegasnya lagi.
Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Ilir, Basri M Zahri meradang. Karena katanya sudah banyak laporan yang masuk ke pihaknya, terkait lambannya pelayanan SPBU Tanjung Raja ini.
“Mungkin puluhan yang sudah melapor, baik secara lisan, SMS, dan pesan WhatsApp. Bahkan ada yang menelpon, agar kami menindak lanjuti keluhan mereka ini,”ucap Basri.
Dalam hal ini, Basri berjanji akan segara menindaklanjutinya, dengan memanggil pihak SPBU untuk meminta klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
“Kita juga akan panggil dinas terkait, dan berkoordinasi dengan pihak Dishub atau pihak Kepolisian agar SPBU tersebut bisa ditata, sehingga bisa teratur dan tertib dalam pengisian BBM,”tegasnya.
Jika perlu lanjutnya, pihak SPBU bekerjasama dengan pihak Dishub atau Kepolisian, agar bisa tertib dan lancar dalam pengisian BBM-nya.
“Kami harap pihak SPBU mengatur dan menertibkan jika perlu kerjasama dengan Polisi atau Dishub, jangan sampai menyusahkan masyarakat seperti ini. Minyak lah mahal, belinya antre berjam-jam,”kata dia.